Pada suatu hari di hari libur sekitar tahun 95, ada sekelompok bocah berencan untuk mengisi liburannya main ke Cagar Alam Pangandaran. Niat utamanya adalah pergi untuk mencari udang, udang jambu yang mempunyai capit besar.
Udang tersebut hidup diantara bebatuan di sungai-sungai kecil di hutan cagar alam tersebut.
Alat yang digunakan sangat sederhana, yaitu hanya dengan sebatang lidi yang diikat diujungnya sehelai serat pisang yang lebih dikenal dengan cantel. Untuk umpan udang disediakan dedak yang berasal dari ampas padi yang di giling (huller).
Tibalah hari dimana mereka akan berangkat ke cagar alam, yang jaraknya cukup jauh, ya setidaknya ada 2 km. Yang paling besar diantara mereka menjadi pemimpin, oh iya jumlah anak sekitar 7 orang. Yaitu Sun, Sin, Sun, Man, Min, Mun, Wan, Win, dan Wun.
Sun berkata " Hey kalian! Ini kita akan melakukan perjalan ke hutan, cukup jauh nih jaraknya, tak mungkin kita jalan kaki kan?
Sin menyahuti "Kita kan punya sepeda, pake aja, susah amat!".
"Iya, tapi kan si Wan enggak punya, apalagi si Man dan Mun 😠", Sun menimpali.
"Tenang kawan-kawan, kita boncengan aja 😅" Sin menjawab lagi.
Tapi Win agak protes soalnya sepeda yang ada tidak ada bocengannya "Ini kan sepeda nggak ada boncengannya, gimana donk 😭?"
" kalau mau ikut yang berdiri di step,.. ha.. ha.. ha... " Wun mencadai.
" Baiklah, terpaksa harus pegel nich kaki" jawab Win penuh sedih.
Akhirnya merekapun berangkat bersama.