MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN BUNGA SEPATU -->

Advertisement

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN BUNGA SEPATU

Monday, November 30, 2015




Disusun Oleh:
ENDANG S.
LINDA M.
FILLAH
SAEFUL

KELAS VIII D


PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN
DISDIKBUDPORA
SMP NEGERI 2 PANGANDARAN
Jalan Sukahurip Nomor 35 Sukahurip, Pangandaran 46396


KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan inayahnya kepada penulis sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MORFOLOGI TUMBUHAN BUNGA SEPATU SEPATU” dalam keadaan baik dan lancar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami merasa bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini, sangat kami nanti untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Pangandaran,   November 2015





DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ..............................................................................................  ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ...............................................................................    1
B.     Tujuan Masalah .............................................................................     1
C.     Rumusan Masalah ..........................................................................    1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Bunga dan Bunga Sepatu ..........................................      2
B.     Asal-usul Penamaan Bunga Sepatu .............................................      2
C.     Klasifikasi Bunga Sepatu dan Nama Ilmiah ................................      3
D.    Ciri-ciri dan Morfologi Bunga Sepatu .........................................      3
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan .....................................................................................   6
B.     Saran ...............................................................................................   6
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang

Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan.  Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan. 

B.  Tujuan Masalah
a.     Untuk mengetahui pengertian Bunga Sepatu  Sepatu ?
b.    Untuk mengetahui bagian penting pada Bunga Sepatu Sepatu?
c.     Untuk mengetahui kelamin pada Bunga Sepatu Sepatu?
d.    Untuk mengetahui diagram Bunga Sepatu Sepatu ?
e.     Untuk Mengetahui Rumus Bunga Sepatu ?
C.   Rumusan Masalah
a.     Apa pengertian Bunga Sepatu ?
b.    Ada berapa macam Bunga Sepatu ?
c.     Ada berapa bagian penting pada Bunga Sepatu ?
d.    Sebutkan ada berapa kelamin pada Bunga Sepatu ?
e.     Apa yang di maksud diagram Bunga Sepatu ?
f.     Apa yang itu rumus Bunga Sepatu ?




BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Bunga dan Bunga Sepatu
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan Bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
 Bunga  hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk Bunga Sepatu berdasar simetribentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga / Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.

B.     Asal-usul Penamaan Bunga Sepatu
Bunga sepatu adalah tanaman semak yang berasal dari Asia Timur. Di daerah tropis dan subtropis, bunga ini banyak ditanam sebagai tanaman hias. Di berbagai daerah, tanaman yang memiliki nama ilmiah Hibiscus rosa-sinensis L. ini dikenal dengan banyak sebutan. Di Kepulauan Nias, bunga ini dikenal dengan nama soma-soma, di Aceh dikenal dengan nama bungong raya, orang Malaysia memanggilnya dengan sebutan bunga raya, di Jepang dikenal dengan nama gushonu hana, dan di Sumatera Utara dikenal dengan nama bunga-bunga. Orang Sunda mengenal bunga ini dengan nama kembang wera, sedangkan orang Jawa memanggilnya kembang wora-wari dan orang Bali mengenalnya dengan nama waribang.
Di daerah tropis seperti di Indonesia, tanaman ini berbunga sepanjang tahun, sedangkan pada daerah sub-tropis tanaman ini hanya berbunga dari musim panas (summer) hingga musim gugur. Pada daerah sub-tropis sebetulnya tanaman ini dapat  berbunga sepanjang tahun asalkan ditanam di rumah kaca (green house).

C.       Klasifikasi Bunga Sepatu dan Nama Ilmiah

Bunga sepatu diklasifikasikan dengan oleh Carolus Linaeus dengan sistem penamaannya sebagai berikut:
Kerajaan               : Plantae
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Ordo                     : Malvales
Famili                   : Malvaceae
Genus                   : Hibiscus
Spesies                 : Hibiscus rosa-sinensis

D.    Ciri-ciri dan Morfologi Bunga Sepatu

Tanaman bunga sepatu tergolong ke dalam tanaman perdu atau semak tahunan yang tumbuh tegak. Tanaman ini dapat mencapai tinggi 3 meter. Jika Anda sama sekali belum mengenal tanaman ini, silakan lihat tampilan gambar bunga sepatu dibawah ini!
1.      Bunga
Bunga sepatu adalah bunga tunggal berbentuk terompet dengan diameter sekitar 6 cm hingga 20 cm. Setiap bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak, yang masing-masing dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx). Hal ini membuat kelopak bunga seperti terdiri dari dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar dengan warna yang tergantung dari jenis kultivarnya. 

Bunga sepatu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril adalah bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun pelindung (brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal). Berbeda dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan organ reproduksi yang benang sari dan putik (pistillum). Untuk memudahkan pemahaman Anda, berikut ini adalah gambar bunga sepatu dan bagian-bagiannya (Ayatul, 2013).  
Struktur Bunga Sepatu, secara anatomi, daun kelopak dan daun mahkota bunga sepatu memiliki struktur sama yakni terdapat banyak sel parenkimatis. Dimana, parenkim ini disebut mesofil. Parenkim terletak di antara bagian epidermis bawah dan atas. Daun kelopak biasanya memiliki struktur sederhana. Daun kelopak di bagian luarnya dilapisi oleh stomata, kutin, dan trikomata. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung zat hijau daun (klorofil). Sel-selnya daun mahkota bunga sepatu mempunyai banyak berkas jaringan pengangkut yang ukurannya kecil. Daun ini memiliki epidermis yang berbentuk khusus berupa tonjolan yang disebut papila. Papila ini dilapisi kutikula. 
Sementara itu, putik dan benang sari memiliki struktur yang sangat berbeda. Secara umum, benang sari bunga sepatu terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar berupa banyak sel parenkimatis yang memiliki vakuola yang tak beruang antar-sel. Pada epidermis tangkai sari terdapat trikomata, kutikula, dan stomata. Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis, dan di bagian paling dalam terdapat ruang sari (lokulus) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda.


1.      Buah dan Biji
Pada umumnya, tanaman bunga sepatu bersifat steril sehingga tidak menghasilkan buah, namun pada beberapa kultivar khusus buah tetap dihasilkan. Buah bunga sepatu berukuran kecil berbentuk bulat lonjong dengan diameter 4 mm. Biji bunga sepatu berwarna putih ketika masih muda dan berubah menjadi coklat setelah tua.   Biji ini dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan generatif jika Anda ingin mencoba membudidayakannya.

2.      Batang Daun dan Akar
Batang tanaman bunga sepatu berbentuk bulat, berkayu, dan keras. Diameter batang berukuran 9 cm dan ketika masih muda berwarna ungu dan setelah tua berwarna putih kotor. Daun bunga sepatu adalah daun tunggal. Tepi daun beringgit dengan ujung runcing dan berpangkal tumpul. Panjang rata-rata daun 10 sampai 16 cm dan lebar 5 sampai 11 cm. Akar bunga sepatu adalah akar tunggal dengan panjang rata-rata 30 sampai 60 cm berwarna coklat muda.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bunga sepatu tergolong ke dalam jenis bunga lengkap karena memiliki bagian-bagian atau struktur penyusun bunga yang lengkap. Bunga sepatu memiliki mahkota, kelopak, kepala putik, putik, dan benang sari. Berdasarkan alat kelaminnya, bunga sepatu juga tergolong ke dalam jenis bunga sempurna karena ia memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Karena hal tersebut, bunga sepatu juga dapat disebut bunga hermafrodit.

B.    Saran
Untuk mengetahui informasi yang lebih lengkap tentang bunga sepatu silahkan merujuk pada buku atau literatur yang secara khusus membahas tentang bunga sepatu.



DAFTAR  PUSTAKA


Ayatul, A. 2013. Fungsi, Bagian dan Struktur Bunga. File: http://ayuayatul.blogspot.com/2013/09/fungsi-bagian-dan-struktur-bunga_28.html. Diakses 22 Mei 2014
Bibit, B. B. 2013. Bagian Dan Gambar Bunga Sepatu. File: http://bijibenih.com/blog/bagian-dan-gambar-bunga-sepatu/. Diakses 22 Mei 2014
Wikipedia. 2013. Bunga Kembang Sepatu. File: en.wikipedia.org/wiki/Hibiscus_rosa-sinensis. Diakses 22 Mei 2014
Tjirosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Morton, J. 1987. Mango. p. 221–239. In: Fruits of warm climates. Julia F.
Morton, Miami, FL. New York.
Syamsuhidayat, Sugati S., dan Hutapea, J.R., 1991,  Inventaris Tanaman Obat Indonesia.Edisi ke-2, Departemen Kesehatan RI Bagian Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Tjitrosoepomo,G, 1994, Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.